Mengenal Kota Siak lebih dekat

Jumat, 29 April 2016

Siak Kota Wisata


Tidak berlebihan memang kalau Kota Siak Sri Indrapura di sebut sebagai Kota Wisata di Riau.Kota yang berada di pinggir Sungai Siak ini memang menawarkan berbagai objek wisata yang menarik ditengah sedikitnya objek wisata di Provinsi Riau. Untuk mendukung julukan tersebut, Kota ini mulai berbenah dan mempercantik diri yang ditandai dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana seperti jalan yang lebar, jembatan, taman, dll. 
Jalanan di Kota Siak Sri Indrapura
















Untuk menuju Kota Siak, anda dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi dari Kota Pekanbaru selama kurang lebih 2 jam, atau bisa pula dari Kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan selama 1,5 jam.  
Jalanan di Siak
Kota Siak Sri Indrapura, merupakan Kota Kecil, namun sangat rapi dan bersih. Jalanan di Siak mulus tanpa ada lubang sedikitpun. Selain mulus, jalan juga lebar dengan 2 jalur yang dipisah dengan taman kecil. Dikiri kanan jarang sekali terlihat ada sampah berserakan, yang tampak hanya pemandangan taman taman yang hijau. Tapi sayangnya kok minim pedestrian ya? atau masih tahap dibangun mungkin.. Pusat kotanya tidak seberapa besar tetapi rumah-rumahnya tersusun rapi. Yang unik adalah lampu jalannya karena memiliki ukiran melayu yang khas

















Ada apa saja yang menarik di Siak? Ayo kita lihat satu persatu..
Kawasan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah
















Jembatan ini akan anda lewati saat memasuki Kota Siak. Jembatan yang namanya diambil dari nama istri Raja Siak Sultan Syarif Hashim ini memang relatif baru namun sudah menjadi primadona di Siak.
Jembatan Siak ( Tengku Agung Sultanah Latifah )
Bagaimana tidak, jembatan sepanjang  1.2km memang memiliki daya tarik tersendiri sebagai tempat wisata, diantaranya adalah Jalannya yang lebar ( 4  jalur ) designnya yang di dominasi warna kuning ( Melayu banget ) dengan jalan pedastrian di samping kiri kanannya. Selain itu terdapat dua menara setinggi masing- masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara.





Kedepan dua menara tersebut nantinya akan dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Kota Siak. Ditambah lagi dengan lampu lampu jalan dan lampu dipinggir jalan dengan gaya melayu, menambah keindahan jembatan ini, apalagi saat malam hari. 

 




Bila anda ingin mengambil foto di tengah tengah jembatan, anda harus berjalan kaki dari pangkal jembatan karena kendaraan dilarang berhenti di sepanjang jembatan. Kalau anda masih bandel, anda akan malu karena akan di “usir” paksa oleh mobil patroli yang selalu mondar mandir jembatan. Dari atas jembatan anda dapat menikmati keindahan sungai Siak ( yang berwarna coklat hitam ) dengan berbagai aktivitas diatasnya. Dari atas sini pula anda dapat melihat kompleks perkantoran siak dan Kota Siak.
Islamic center / Masjid Sultan Syarif Hasyim
Masjid ini tepat berada di tepi Sungai Siak dan Jembatan Siak. Masjid ini mempunyai Lima kubah besar yang didominasi warna biru dipadu kuning terlihat sangat mencolok. Disalah satu depan pintu masuk, terdapat pula menara yang menjulang tinggi. Tempat ini adalah pusat pengajaran Islam di Siak.






Turap
 Turap adalah bantaran sungai yang dibangun Pemda sepanjang pinggiran sungai Siak di seputaran Kota Siak Sri Indrapura. DI Turap banyak sekali kafe kafe dan warung yang menjual berbagai makanan dan minuman. Dari Bantaran sungai ini anda dapat menikmati panorama sungai Siak dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah dari kejauhan. Di sore hari anda dapat menikmati sunset di atas sungai Siak yang berwarna ke emasan dan pada malam hari, anda dapat menikmati lampu lampu indah di sepanjang Jembatan. Untuk memanjakan wisatawan, disepanjang Turap ini disediakan WI-FI gratis.

Istana Aseraya Al Hasymiah
 
Istana yang masih berdiri megah ini adalah peninggalan kesultanan siak. Terletak di Kampung Dalam,tepat di depan Sungai Siak. Arsitektur Istana ini dari luar sekilas seperti bangunan eropa – timur tengah, namun bila anda masuk kedalam, akan tampak gaya melayu didalamnya.
Istana Siak
Kesultanan Siak Sri Inderapura atau sering disebut sebagai Kesultanan Siak adalah kerajaan yang berdiri tahun 1723-1946 di daerah Provinsi Riau sekarang, tepatnya di Kabupaten Siak. Ibukotanya adalah Siak Sri Indrapura. Kerajaan ini didirikan di Buatan oleh Raja Kecik, yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah pada tahun 1723, setelah gagal merebut tahta Kesultanan Johor. Setelah proklamasi kemerdekaan raja Siak terakhir Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia yang baru berdiri.
Didepan gapura Istana ini terdapat elang yang bertengger seolah mengawasi setiap pengunjung yang masuk. Sebelum masuk ke dalam Istana, anda akan disambut “karyawan” Istana siak yang menggunakan pakaian khas Melayu. Disini anda harus melepas alas kaki agar tidak mengotori lantai Istana. Istana Siak terdiri dari dua lantai, dilantai dasar istana akan ada beberapa ruangan yang sangat megah, terdiri dari ruang penyambutan tamu, ruang makan, dll.

Untuk ukuran jaman sekarang, ruangan ini masih terasa megah apalagi untuk ukuran berpuluh puluh tahun yang lalu. Setiap ruangan di lapisi keramik dan karpet, di di beberapa sisi dinding terpajang cermin cermin berukuran besar, tidak ketinggalan lampu gantung megah disetiap ruangan.

Ditempat ini juga dipajang beberapa benda peninggalan Kesultanan Siak seperti berbagai macam hadiah dari kerajaan di Eropa,Gramafone komet,Meriam, dll.

 
Gramofon Komet yang cuma ada dua di Dunia
 
Lantai atas dan lantai dasar di hubungkan oleh 2 tangga berputar yang masih kokoh sampai sekarang. Di lantai atas, dinding dan lantai terbuat dari kayu, sama seperti bangunan melayu umumnya. Disini juga dipamerkan berbagai benda peninggalan Kesultanan Siak dan beberapa Foto Raja Raja Siak, dll.
Di halaman istana Siak terdapat sebuah kapal, kereta kencana, Pos Penjagaan dan sumur tua,  serta sebuah rumah melayu yang menjual aneka suvenir khas Siak. 
 

Masjid Raya Sahabudin dan Makam














Sekitar 500 m di depan Istana Siak terletak pula Mesjid Sultan (Mesjid Raya Sahabuddin), masjid syahabuddin ini merupakan masjid peninggalan kerajaan siak sri indrapura yang di bangun tepat di tepi sungai siak. mesjid ini bentuknya yang khas dan unik. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir indah bermotifkan daun, sulur dan bunga.
















Disebelah masjid ini adalah makam pahlawan nasional riau yaitu ‘SULTAN SYARIF KHASIM II’ dan beberapa anggota keluarga. untuk makam – makam sultan siak dan keluarga yang lain juga berapa di pemakaman disekitaran ini. kecuali makam raja kecik (raja siak) pertama berada di buantan.

 


 Masih banyak tempat wisata di siak lainnya, di blog ini baru sebagian saja.













7 komentar: